Tak ada manusia yang luput dari kesalahan, begitupun dengan ibu. Sering kali kita sebagai ibu membuat jengkel orang sekitar dari apa yang kita lakukan.

Melalui tulisan ini saya ingin meminta maaf kepada semua orang yang mungkin tidak suka dengan sikap saya semenjak menjadi ibu. Tapi percayalah beberapa sikap yang kurang menyenangkan itu tidak datang dari hati kami, melainkan keadaan yang menjadikannya seperti itu. Apa saja sih hal-hal yang tidak sengaja kita lakukan sehingga membuat orang tidak senang,

  • Balas BBM terlalu Lama

Sibuknya pekerjaan di rumah membuat ibu tidak bisa memegang handphone-nya barang sebentar. Rasanya saya ingin sekali membalas satu-per satu bbm yang masuk, namun apa daya cucian piring semakin menumpuk dan rengekan si dia sulit dihindari. Kadang saya bisa leluasa ber-bbm ria ketika si anak tidur, itupun kalau saya tidak ikut tidur dengannya :D. Karena hal ini saya mengucapkan terima kasih atas kesabarannya dalam menunggu balasan bbm saya.

  • Tidak Menjawab Telepon Masuk

Ada kebiasaan baru saya semenjak mempunyai anak, yaitu menjadikan dering handphone dengan getar. Ya, sudah lama sekali hp saya tidak pernah ada ring tone, selalu di-silent. Mengapa? karena sewaktu bayi nelson cukup sensitif dengan suara, terlebih jika ia sedang tidur. Bahkan suara rintihan kecil lemari yang dibuka saja, itu bisa membuat ia berpindah posisi tidur, dimana hal itu bisa membuat kita ketakutan. Karena susahnya menidurkan si bayi.

Dari situlah saya jarang sekali membuat telepon selular saya berbunyi. Jadi bunda, maapkan kami yang kadang alpa menjawab telepon Anda. Jujur biasanya kami akan balas telepon itu dengan pesan di whats app “ada apa?, maap yah tadi lagi nyusuin si kecil”. Percayalah, pesan ini sungguh tak dibuat-buat :D.

  • Datang ke Resepsi Pernikahan di Menit-Menit Akhir

Apakah hanya saya yang repot minta ampun kalau mau datang kondangan. Terlebih jika si anak bangun kesiangan dan rumah berantakan. Saya biasanya tetap harus memastikan si anak dan si bapak makan dulu sebelum pergi, entah kenapa saya takut saja mereka kelaparan dan masuk angin. Belum lagi memikirkan baju apa yang dipakai, baju cadangan, sepatu dan aksesoris lain. Meskipun kadang hal itu sudah disiapkan di malam sebelumnya, tapi masih saja ada barang yang kelupaan. Waktu single saja saya ke kondangan ribet, apalagi kini sudah ada 2 orang yang diurusi, kebayang kita akan sampe lokasi jam berapa :D. Satu jam sebelum acara bubar kita sudah di tempat itu sudah jempol sekali. Apalagi kalau acaranya pagi yaah, hehe. Maap ya pengantin, yang penting kita datang kan.

  • Upload Foto Anak Terus

Rupanya sosial media bisa menjadi tempat yang asik bagi para ibu untuk menyalurkan hobi barunya. Tidak lain tidak bukan adalah mendokumentasikan semua kegiatan anak di dunia maya. Saya menyadari hal ini bisa jadi menjadi gangguan kecil bagi orang yang melihatnya. Siapa yang tidak malas jika sepanjang hari mendapati timeline berisi foto anak dengan segala kegiatannya. “Selamat pagi dari si ganteng”, lanjut “selamat makan yaah, lahap banget nih alhamdulillah”, sampai menjelang tidur juga si ibu tak lelah berujar “aduuh nih anak gak capek yah, bobo donk”. Memang kita sebagai ibu suka terbawa perasaan sehingga tidak sadar bahwa hal itu menjadi berlebihan. Ah, kami minta maaf yaah.

  • Obrolan BBM dan Whats app Dibajak

Seiring bertambahnya usia, kemahiran anak juga semakin banyak. Ya, salah satunya mengetik keypad telepon ibunya. Kalau sekali dua kali mungkin masih lucu, tapi kalau sudah beberapa kali pasti si penerima pesan juga jengkel yah.

Hal ini saya alami langsung ketika saya sedang menulis pesan ke teman, tiba-tiba anak saya merebut handphone saya. Ketika telepon sudah saya pegang kembali, kagetnya saya karena dia bukan membalas ke teman saya, melainkan admin online shop yang baru saya kenal. Dan lebih meringis lagi ketika saya tahu apa yang ia kirimkan, ikon thumbsdown atau orang yang tengah menurunkan ibu jarinya ke bawah sambil tertawa meledek. Bukan satu ikon lagi, tapi 5 kali berturut-turut. Ampun deh, malunya saya. Cepat-cepat saya bilang itu kerjaan anak saya. Namun si admin pun diam seribu bahasa alias tidak membalas. Yaa itulah bu resiko kami. Menerima dampak dari apa yang dikerjakan anak. Mudah-mudahan setelah mendengar pengakuan ini, teman-teman bisa maklum. 😀

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY