Tak jarang kini sebuah hubungan rusak gara-gara berbeda pilihan. Bahkan tak hanya antar teman, suami dan istri yang tinggal dalam satu atap saja bisa berpisah lantaran jagoannya berbeda.

Menurut survei dari Pew Research Survei ditemukan 41% pasangan suami istri di AS bertengkar setiap hari karena pilihan kandidat yang tidak sama antara Hillary Clinton dan Donald Trump. Bahkan setelah Pilpres telah usai pun, seorang istri di California rela meninggalkan suaminya dikarenakan sang suami memilih Donald Trump.

Tim KataBunda penasaran seberapa besar efek PilGub ini terhadap hubungan Ayah dan Bunda di rumah. Seberapa hebat sih pertengkaran mereka gara-gara nomor 1, 2 dan 3. Dan bagaimana mereka menyikapi perbedaan antar pasangan.

Ketika Bunda berbicara Politik

Dari beberapa Bunda yang kita wawancara rata-rata mereka mengaku sering berbincang politik bersama pasangannya. Biasanya dilakukan ketika malam hari, ataupun saat tengah menonton berita seputar politik bersama. Mereka bilang isu-isu politik kini menjadi kebutuhan tersendiri bagi keluarga, guna menambah ilmu sang Bunda juga. Jangan sampai apa yang tengah terjadi di luar tidak diketahui oleh Bunda di rumah.

Mereka pun rajin mengikuti berita seputar masing-masing kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur, guna mengetahui siapa yang pantas memimpin kota Jakarta untuk 5 tahun ke depan. Untuk itu mereka sangat antusias berpartisipasi dalam pesta demokrasi.

Bahkan Bunda ini rela menempuh perjalanan dari Depok- Jakarta demi menggunakan hak pilihnya.

“Kalau aku sih pengen nyoblos secara dari awal emang udah suka sama 3 kandidatnya yang masih pada muda nggak seperti pilgub sebelumnya yang didominasi orang tua”, ujar Evy Bellia yang memiliki seorang putri.

Para Bunda juga tidak membantah bahwa pilihan mereka terkadang dipengaruhi oleh suami. Mengapa? karena suami adalah sosok pemimpin yang mempunyai tanggung jawab yang besar bagi keluarga. Dan selama itu baik, sang istri dengan senang hati mengikutinya.

“Suami itu pemimpin, selama pemimpin itu menunjukkan ke arah yang baik kenapa gak kita ikuti. Pastikan tanggung jawab dia sebagai pemimpin lebih besar,” lanjut Evy. Jadi bagi Evy tak masalah berubah haluan mengikuti suami selama itu membawa ke arah yang lebih baik.

Namun tak sedikit juga para istri yang kerap berdebat saat membahas politik dengan suaminya. Sang istri kekeuh membela jagoannya, begitupun suami tak mau kalah argumen, jadi sama-sama ngotot. Seru kan.

paslonselfieDebat Jalan, Mesra juga Jalan

Seperti pasangan ini, mereka mengaku bahwa mereka tidak pernah sepaham bila berbicara tentang masalah politik. Apalagi pilihan yang didukung suami sangat bertolak belakang dengan sang istri. Berbeda pendapat memang kerap dialami namun tidak sampai menimbulkan keributan antar pasangan. “Ribut sih enggak, cuma debat sengit karena kita enggak pernah sepaham,” ujar Sinta Novita yang telah memiliki 2 anak.

Lalu adakah yang akhirnya mengalah? “Enggak ada yang ngalah, tetap pada pendapatnya masing-masing,” lanjut Sinta. Menurutnya perbedaan antar pasangan adalah hal yang wajar, warna rambut boleh sama, namun isi kepala pasti berbeda. Jadi bagaimana mereka menyikapi perbedaan itu?

“Ya, saling menghargai pendapat masing-masing. Pilihan dia ya pilihan dia, pilihan saya ya pilihan saya. Pilihan saya benar buat saya sendiri, belum tentu benar buat orang, dan begitupun sebaliknya,” lanjut Sinta. Sehingga menurutnya jangan ada kata baper dalam sebuah hubungan. Karena meski berbeda pendapat, mereka tetap kompak sebagai suami istri.

Malah menurut Sinta, debat sengit tadi tidak berpengaruh sama sekali terhadap hubungan mereka. “Buat apa Baper, debat sih debat, tapi setelah selesai, kita mesra lagi,” ujarnya tersenyum. Apalagi gara-gara PilGub hubungan suami jadi rusak, sungguh rugi sekali.

“Sebenernya kalau sama pasangan jangan pakai baper kali yah, kita yang rugi sendiri. harusnya kita sayang-sayangan masa gara-gara beda pendapat jadi diem-dieman, rugi donk,” ujar Evy sembari tertawa.

Begitupun dengan teman ya Bunda, biarkan masing-masing dari kita memiliki pilihan yang berbeda, namun hubungan kita tetap berjalan dengan baik. Seperti arti bhinneka tunggal ika, meski berbeda-beda tetapi satu jua, indonesia. Ayuk Bunda kita sama-sama belajar agar perbedaan justru menjadi pelangi dalam rumah tangga maupun lingkungan kita.

 

 

 

LEAVE A REPLY