Beberapa bulan yang lalu, kedua anak saya sakit, bersamaan. Selama kurang lebih satu minggu saya kurang tidur dan semua badan bukan main pegalnya. Yah saat anak sakit, otomatis pekerjaan ibu semakin bertambah. Selain fisik yang lelah, pikiran pun tak karuan dibuatnya. Emosi pun naik turun. Jangan ditanya seberapa capeknya kita.

Namun selelah-lelahnya ibu, katanya “Emak tetap harus kudu setrong!”, Emak tidak boleh sakit, Emak harus kuat. Kira-kira ‘stigma’ itulah yang beredar di masyarakat luas. Dan benar, kata-kata itu yang dikirim teman saya ke whats app, saat saya curhat anak sakit. “Semangat sa, Emak kudu Setrong!”, ditambah ikon 3 otot yang kekar berjajar. Hehe.

Padahal ibu juga manusia loh, ada saatnya kuat dan ada saatnya lemah. Ibu bukan wonder woman, yang tak pernah lelah dan selalu kuat setiap saat. Walaupun pada kenyataannya, kita tetap makhluk terkuat di rumah. Tapi peran anggota lain di dalam rumah bisa sangat membantu ibu.

Menurut Mbak Binky Paramitha M. Psi. memang seringkali ibu menjadi orang yang diharapkan paling kuat dan menjaga semuanya, disanalah ibu ‘diharuskan’ untuk kuat. Padahal tidak harus loh ibu itu satu-satunya orang yang paling kuat di rumah. Namanya keluarga butuh ada yang namanya saling support, saling dukung, dan saling bantu.

Bila ibu bisa tetap kuat di saat sakit, bisa tetap tegar mengerjakan pekerjaan rumah padahal badan sudah tak karuan, Ayah pun bisa seperti ibu. Disitulah fungsi sebuah keluarga, di saat ibu perlu istirahat, ayah dengan senang hati menggantikan sosok ibu, sementara ia sakit.

Karena apa yang membuat ibu kuat? tentunya kasih sayang dari keluarga dan orang-orang terdekat. Jadi ketika ibu lelah, bantulah untuknya berisitirahat sejenak sehingga ia bisa bangkit kembali nantinya.

Kita tahu, sekuat-kuatnya Ibu, pasti pernah merasa down, dan butuh dikuatkan. Dan jika ini terjadi, apa yang mesti dilakukan, ini saran dari Mbak Binky:

  • Mintalah bantuan, bantuan bisa datang dari suami, keluarga, ataupun pihak profesional, misal psikolog.
  • Sebisa mungkin tidak menunggu hingga ibu benar-benar ‘jatuh terpuruk’
  • Berbagi tugas sehari-hari dengan anggota keluarga lain.
  • Ibu harus tau kapan waktunya strong, kapan waktunya istirahat.

Don’t be too hard on yourself mom. Jikalau kita memang merasa tidak kuat, jangan dipaksakan. Kita juga perlu santai sejenak agar pekerjaan yang kita lakukan lebih maksimal. Kita perlu memanjakan diri kita sesekali, selama semua kewajiban telah selesai. Dan bolehkah kita sakit? boleh banget. Kata Mbak Binky, “namanya manusia, nggak mungkin bisa setrong terus-terusan kan,”.

Jikalau Bunda saat ini sedang sakit, semangatlah, dunia tetap mengakui bahwa ibu adalah makhluk yang kuat, meskipun ia pernah jatuh dan sakit. Peran kita sebagai ibu yang membuat kita kuat, seumur hidup kita. Yang penting, tetap bangkit lagi yah Bun, jangan menyerah. Lagian kalau kita lama-lama sakitnya, siap-siap saja rumah kayak kapal pecah. Kita-kita lagi deh yang pegel. Haha. Betul apa betul nih BUK?. 😀

LEAVE A REPLY