Ketika Bulan Ramadhan tiba biasanya para ibu menyusui mengalami kegalauan. Di satu sisi ingin sekali berpuasa, di sisi lain khawatir akan kesehatan diri maupun bayinya. Meskipun di dalam ajaran Islam sendiri, ibu menyusui boleh tidak berpuasa dan bisa menggantinya di hari lain ataupun membayar fidyah. Nah bagaimana dari sisi medis, apakah ibu menyusui boleh berpuasa?.

Busui sangat boleh untuk menjalankan ibadah puasa tapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Yang pertama, umur si bayi. Apabila bayi masih berusia 0-6 bulan, sebaiknya ibu mempertimbangkan lagi bila tetap ingin berpuasa. Sebab bayi masih membutuhkan asupan Asi secara full dan sangat tergantung dari asupan ibunya. Kualitas Asi pun kemungkinan akan menurun karena asupan ibu ketika berpuasa akan berkurang.

Yang kedua, apakah berat badan bayi baik atau masih dalam tahap pengejaran kenaikan berat badan. Bila iya maka ibu pun disarankan untuk tidak berpuasa. Karena dalam hal ini asupan ibu sangat diperlukan. Namun bila ibu tetap merasa kuat berpuasa, hendaknya ibu tetap memperhatikan asupan yang dimakan saat sahur dan berbuka.

Menurut dr. Sarah Audia Hasna, konselor Laktasi di Eka Hospital, Ibu menyusui yang akan berpuasa hendak memperhatikan asupan makanan dan perbanyak konsumsi air putih. “Yang paling penting jangan sampai dehidrasi karena bisa menurunkan poduksi ASI. Minumlah banyak air putih minimal 8 gelas sehari yang dibagi pada waktu sahur, berbuka, dan malam sebelum tidur,” imbau dokter Sarah.

Lalu menu sahur apa yang sangat disarankan untuk busui agar tetap segar dan kuat puasanya. Baiknya makanan yang dimakan busui yang bisa memenuhi kebutuhan gizi, tidak hanya sekadar kenyang saja. Dokter Sarah menyarankan, menu sahur yang dipilih adalah yang kaya protein tinggi, karbohidrat, sedikit lemak dan tidak lupa asupan vitamin dan mineral bisa dengan pemberian suplemen khusus.

Dan tidak ada salahnya menambahkan daging dalam menu sahur. Daging membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Namun lengkapi protein hewani dan protein nabati. Daging merah tanpa lemak, kacang-kacanganan seperti kacang merah, edamame, sayur mayur dan buah-buahan sangat baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka.

Meski kurma sering direkomendasikan untuk menu saat berbuka, ternyata kurma juga baik untuk sahur. Dilansir dari Boldsky, kurma mengandung tiga jenis zat gula, yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Glukosa berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah dan fruktosa serta sukrosa berfungsi untuk menjaganya agar tetap stabil.

Ibu menyusui yang berpuasa biasanya khawatir kualitas Asinya akan menurun, untuk itu baiknya makan makanan yang termasuk asi booster, seperti daging merah tanpa lemak, salmon, oatmeal, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C tinggi karena dapat membantu penyerapan zat besi pada busui.

Konsumsi biji-bijian yang cukup saat sahur juga membuat tubuh berenergi karena kandungan vitamin B juga meningkatkan metabolisme tubuh. Biji-bijian yang dapat dikonsumsi saat sahur misalnya kedelai, kacang tanah, kacang hijau, buncis, dan kacang polong.

Berbukalah dengan Sunah Rasul

Jika Bunda sudah menjaga menu sahur agar tetap memenuhi gizi saat Bunda menyusui, menu berbuka juga sebaiknya jangan sembarangan. Terlebih perut Bunda sudah lama kosong, bisa-bisa Bunda terkena maag bila makan makanan yang meningkatkan asam lambung. Untuk itu Dokter Sarah membagi tipsnya, yaitu berbuka sesuai sunah Rasul. “Berbuka awali sesuai sunah Rasul, air putih dan kurma, kemudian setelah itu makan besar dengan komposisi yang sama seperti saat sahur,”. Contoh menunya, Nasi, semur daging, sayur bayam, tempe dan dilengkapi buah seperti semangka.

Wah rasanya bakal kuat yah puasanya kalau makanan kita dijaga seperti itu. Namun meski begitu, ketahanan maisng-masing ibu tetap berbeda. Sebaiknya Bunda tidak memaksakan bila kondisi Bunda tidak memungkinkan untuk berpuasa. Busui bisa menghentikan puasanya jika ibu sudah mengalami dehidrasi dan kekurangan cairan. Begitupun dengan faktor bayi, apabila si bayi rewel dan sakit, maka Bunda bisa mempertimbangkan untuk tetap berpuasa atau tidak. Tetap priorotaskan kesehatan yah Bun. Selamat Berpuasa.

LEAVE A REPLY