Halo, Bunda! Mungkin sebagian besar dari Anda sudah ada yang pernah mendengar istilah Baby Blues? Atau justru malah pernah merasakannya? Sebenarnya hal tersebut sangat wajar, meskipun tidak semua ibu mengalaminya, tetapi sebagian besar pasti pernah. Paling umum sih dialami oleh ibu-ibu baru (yang melahirkan anak pertama) yah, Bunda!

Apa itu Baby Blues?

Baby Blues sendiri adalah bentuk depresi postpartum ringan yang paling umum dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Mungkin sekitar 70-80 persen dari ibu baru di seluruh belahan dunia pernah merasakannya. Gejala yang timbul biasanya berupa menangis tanpa alasan yang jelas, mudah cepat kesal, cepat merasa lelah, tidak memiliki rasa percaya diri, mudah tersinggung, sulit istirahat, enggan memperhatikan si kecil, gampang stres dan bingung, tidak nafsu makan dan lain-lain.

Penyebab Baby Blues

Umumnya penyebab Baby Blues karena perubahan hormon. Tubuh si Ibu tersebut mengalami perubahan yang drastis setelah melahirkan. Menurut Fonda Kuswandi, S.Psi, Praktisi Hypno-birthing, Hypnobreastfeending, Hypnoparenting dari Pro V Clinic Holistic Health Care Jakarta, setelah melahirkan hormon-hormon kehamilan menurun drastis. Kemudian tubuh si Ibu mulai memproduksi hormon-hormon untuk menyusui. Nah, fluktuasi (perubahan secara hormonal) tersebut menimbulkan efek yang kurang nyaman pada tubuh si Ibu yang kemudian memicu perasaan-perasaan negatif. Ditambah dengan adanya tanggungjawab baru untuk merawat bayi dan kondisi psikolog Ibu itu sendiri, seperti misalnya merasa kecewa, lelah dan lain-lain. Bisa juga karena lingkungan sekitar, misalnya ada yang mengatakan bahwa si Ibu tidak cantik lagi setelah melahirkan, bentuk tubuh menjadi tidak ideal dan lain sebagainya.

Sebenarnya, Bahaya Atau Tidak Sih Baby Blues itu?

Ibu Jangan memendam kelelahannya sendiri

Bunda, biasanya kondisi tersebut hanya berlangsung selama 14 hari setelah melahirkan. Namun, jika terus berlanjut, maka akan naik ke kondisi yang lebih parah, yaitu Postpartum Depression yang merupakan fase ketika proses melahirkan sudah lewat 2 pekan, tetapi gejala-gejala Baby Blues terus berlangsung dan malah rasanya semakin berat. Nah, jika sudah begitu, disarankan supaya si penderita menemui dokter spesialis kejiwaan supaya tidak membahayakan dirinya sendiri dan juga bayinya karena ditakutkan si Ibu akan bunuh diri ataupun menyakiti buah hatinya sendiri.

Bagaimana Cara Menghadapi Baby Blues?

Apabila Bunda mengalami gejala-gejala Baby Blues, maka disarankan untuk lebih banyak beristirahat dan bersantai. Seperti misalnya tidur siang dan batasi jumlah pengunjung yang menjenguk Bunda dan si kecil demi meminimalisir rasa lelah. Pastikan bahwa Anda mendapat asupan yang seimbang dan bergizi. Di sini, suami juga harus bisa menjadi teman curhat yang baik untuk istrinya dan sesekali ajak istri untuk jalan-jalan menghirup udara segar.

Cara Agar Terhindar Dari Baby Blues

1. Ikut Tidur Ketika Si Kecil Tidur

Menurut sebuah studi oleh Michael O’Hara, Ph.D dari University Of Lowa, seorang Ibu baru yang bisa menebus hilangnya waktu tidur cenderung merasa lebih santai dan kebal terhadap tekanan.

“Anda mungkin perlu teman, anggota keluarga atau menyewa bantuan untuj membantu dengan segala tetek-bengek rumah tangga sehingga Anda bisa mendapatkan tidur nyenyak yang sangat layak Anda dapatkan,” kata Dr. O’Hara penulis Postpartum Depression Causesand Consequences.

Nah, jadi Bunda jangan merasa sungkan meminta bantuan oranglain seperti suami, ibu, ibu mertua ataupun menyewa asisten rumah tangga untuk membantu Bunda mengurus pekerjaan dan merawat si bayi.

2. Bicarakan Kekhawatiran Bunda

Ceritakan Keluh Kesah Bunda dengan Pasangan

Jika ada hal yang Bunda cemaskan perihal persalinan, tugas menjadi orangtua nanti, maka bicarakanlah kepada dokter Anda setiap kali konsultasi. Seorang profesional kesehatan biasanya lebih bisa mendeteksi tanda-tanda depresi, jadi bisa membantu Bunda untuk mengendalikan perasaan tersebut sebelum meluap lebih banyak lagi.

Sering-sering jugalah curhat dengan suami Bunda mengenai segala hal yang Anda khawatirkan, seperti misalnya masalah menyusui bayi dan lain sebagainya.

3. Perbanyaklah Asupan Omega 3

Banyak penelitian membuktikan bahwa konsumsi asam lemak omega 3 dapat menekan risiko kelahiran prematur dan mencegah terjadinya Baby Blues pada seorang ibu baru. Karena omega 3 tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh, maka Bunda harus cukup makan ikan, mengonsumsi suplemen minyak ikan yang berkualitas untuk mendapatkannya. Sebuah studi menunjukkan bahwa omega 3 yang dikonsumsi oleh ibu hamil, diangkut langsung dari persendian ke otak Ibu menuju plasenta janin.

4. Lepas Stres Anda

Nah, di sini Bunda harus meluangkan waktu untuk bersantai. Bunda bisa “me time” dengan kegiatan positif, misalnya meditasi, mempercantik diri atau pun mengobrol ringan dengan para ibu. Kegiatan-kegiatan santai tersebut bisa bantu menghindari Bunda dari Baby Blues.

5. Jangan Terlalu Berharap Jadi Orangtua Sempurna Atau Ekspektasi Yang Berlebih

Yang dibutuhkan anak adalah Ibu yang Bahagia

Banyak sekali Bunda yang ingin menjadi orangtua yang baik atau sempurna untuk buah hatinya. Hal tersebut memang bagus, tetapi Anda bisa saja merasa bersalah jika tidak berhasil mewujudkannya. Kemudian Anda merasa lebih buruk dari orangtua-orangtua yang lain. Tentu saja hal tersebut malah akan menekan diri Anda terus-menerus. Sebenarnya, cara terbaik untuk menghindari Baby Blues adalah dengan memiliki ekspektasi yang realistis.

6. Berolahraga

Seorang Ibu yang rajin berolahraga baik sebelum dan setelah melahirkan cenderung merasa lebih baik dari mereka yang tidak berolahraga sama sekali. Cobalah untuk lakukan olahraga ringan.

“Anda bisa jalan di taman kota, mendapatkan udara segar dan menikmati alam dapat menyegarkan cara pandang Anda,” kata Karen Rosenthal, Ph.D seorang Psikolog di Westport, Connecticut.

Meskipun begitu, menjadi seorang Ibu merupakan anugerah perempuan yah Bunda. Kita harus senantiasa selalu bersyukur, barangkali di luar sana ada banyak perempuan yang ingin cepat-cepat punya anak, tetapi belum terwujud. Sementara kita yang sudah dititipkan rezeki tersebut, sudah seharusnya merasa bahagia dan berjanji akan menjaga titipan tersebut secara bersungguh-sungguh.

1 COMMENT

  1. Kenapa namanya Baby Blues klo diartiin secara harfiah kan bayi sedih, kenapa namanya gk Mommy Blues atau mother Blues ???

LEAVE A REPLY