Bagi setiap orang, kehilangan orang yang dicintai merupakan hal terberat di dalam hidup. Apalagi jika orang itu adalah orang yang selalu ada bersama kita. Menemani kita menjalani hari dan banyak menghabiskan waktu bersama. Tentu, kelebatan bayangan akan momen yang telah lampau selalu terbayang. Membuat kita sulit untuk ikhlas dan melupakan. Bahkan mungkin kita kesulitan untuk bangkit dari masa-masa terpuruk setelah kehilangannya, sebab luka yang tergores terlalu dalam dan susah untuk disembuhkan.

Seperti berita yang mengejutkan beberapa bulan lalu, kematian mendadak Ashraf Sinclair tentu membuat istrinya, Bunga Citra Lestari merasa sangat kehilangan. Dalam suatu momen, terlihat artis cantik tersebut terpaku duduk dengan tasbih di telapak tangan. Tatapan matanya kosong, seolah tengah meresapi luka yang mendalam.

Sumber Foto : Seleb Tempo

Jika kita yang berada di posisi itu, pasti akan berharap bahwa hal tersebut hanyalah mimpi. Kemudian kita akan terbangun dan semuanya baik-baik saja yah, Bunda? Namun nyatanya, kematian adalah hal yang tidak dapat ditebak oleh semua orang. Kematian juga bisa terjadi kepada siapa saja. Tidak peduli dengan usia yang masih muda. Tidak peduli kita sudah siap atau belum.

Menerima dengan ikhlas kepergian orang yang kita sayang adalah hal yang mau tidak mau harus kita lakukan. Meskipun luka yang dihasilkannya sulit sekali untuk mengering. Tetapi sebenarnya kita sendiri juga sudah menyadari saat awal pernikahan, sebelum memutuskan untuk menjalani hidup bersama, kita sadar bahwa suatu saat akan terpisah dan kembali sendiri. Oleh sebab itu, kita harusnya sudah siap jika sewaktu-waktu ditinggalkan.

Sementara itu, menurut Psikolog Nessi Purnomo, kehilangan orang terdekat memang bisa berpengaruh besar terhadap kondisi psikologis setiap orang.

“Secara psikologis, merasa sedih saat orang terdekat meninggal merupakan hal yang sangat manusiawi. Jadi wajar saja jika kemudian seseorang menjadi murung, nggak banyak bicara, dan malas beraktivitas,” katanya, seperti dikutip dari Femina.co.id.

Lantas, bagaimana caranya supaya kita bisa bangkit dari keterpurukan untuk kembali menjalani hari setelah kehilangan pasangan? Nah, berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan saat pasangan pergi meninggalkan kita untuk selamanya.

1. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan

Kita tentu harus ingat bahwa Allah selalu ada menyertai hamba-hamba-Nya. Saat kita berduka, Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian. Saat kita merasa sangat lemah dan terpuruk, berdoalah supaya hati kita dikuatkan. Biasanya, setelah berdoa dengan khusyu dan tenang, dengan kita mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, maka hati kita akan terasa jauh lebih baik. Dengan begitu, secara perlahan kita pasti akan bisa menerima dengan ikhlas kepergian orang yang kita sayangi. Kita harus percaya bahwa Allah Maha Adil dan segala ketetapan-Nya adalah yang terbaik.

2. Memahami Perasaan Sendiri

Menangislah jika ingin menangis.

Kita tidak perlu berpura-pura kuat jika memang merasa sedang berada di titik terlemah. Lepaskan semua perasaan yang ada. Jangan berpikir bahwa dengan menahannya, kita akan bisa lebih cepat melupakan. Karena itu justru salah besar yah Bunda. Semakin kita berusaha untuk menahannya, maka semakin susah untuk menerima dengan ikhlas. Jika ingin menangis, maka menangislah. Kita harus bisa memahami perasaan kita sendiri. Jangan membebaninya dengan berpura-pura kuat. Sebab kehilangan pasangan saja sudah terasa sangat berat. Meskipun begitu, kita juga harus bisa mengendalikan emosi kita untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan.

3. Jangan Bersikap Egois

Memang kita harus memahami perasaan sendiri dengan melepaskan semua yang kita rasakan, tetapi bukan berarti dengan begitu kita bisa bersikap egois. Kita harus sadar bahwa bukan hanya kita seorang yang merasa kehilangan. Jika kita telah memiliki si kecil, maka pikirkan jugalah perasaannya. Bagaimana terpuruknya ia saat tahu salah satu orangtuanya pergi meninggalkannya. Pasti dia juga merasa dunianya hancur seketika. Jangan sampai karena sedih, kita membiarkannya terpuruk sendirian.

Si kecil jugalah alasan kita harus bisa bangkit dan tetap menjalani hidup seperti biasanya. Berikan kebahagiaan untuknya, berikan kasih sayang sebagaimana semestinya. Kita harus menopangnya untuk tetap bisa berdiri menjalani hari.

4. Ingat Kesehatan Fisik Diri Dan Keluarga

Karena terlalu sedih, kita cenderung malas untuk melakukan apa pun. Sebaiknya hal tersebut harus kita atasi pelan-pelan. Ingatlah bahwa kesehatan fisik diri sendiri dan keluarga sangat penting. Saat kita memutuskan untuk tidak makan, lebih memilih menghabiskan waktu dengan berlarut-larut dalam kesedihan, hal tersebut tentu bisa mempengaruhi kondisi fisik kita. Pada akhirnya, ketika kita tidak juga pulih dari rasa sedih dan membiarkan kondisi fisik memburuk setiap harinya, akan menimbulkan perasaan khawatir dari pihak keluarga. Si kecil juga akan kepikiran dengan kesehatan fisik orangtuanya. Mungkin saja dia juga akan ikut tidak nafsu makan karena terlalu khawatir.

5. Berikan Waktu

Banyak yang bilang bahwa obat terbaik untuk memulihkan perasaan yang terluka adalah waktu. Berikan waktu pada hati kita untuk bisa menerima semuanya. Jangan paksa diri sendiri agar bisa cepat menerima dan melupakan. Tidak perlu seperti itu. Kita tidak perlu marah pada diri sendiri saat masih saja terbayang. Kita jangan memarahi diri sendiri saat kesulitan untuk melupakan. Bersabarlah, biarkan hati kita perlahan pulih. Biarkan perasaan kita perlahan-lahan membaik. Karena memaksanya hanya akan menambah besar luka yang tergores.

6. Curhat dengan Orang Terdekat

Tidak ada salahnya jika kita berbagi perasaan dengan orang terdekat seperti keluarga, kerabat atau pun teman. Barangkali, mereka juga ingin kita bersikap jujur dan terbuka dengan tidak memendam rasa sedih seorang diri. Mungkin banyak orang terdekat yang memiliki niat baik, tetapi sulit untuk menunjukkannya. Mereka takut menyinggung perasaan kita dan malah membuat kita bertambah sedih. Karena itu, jangan sungkan untuk mendatangi mereka jika kita merasa membutuhkan pertolongan. Ceritakan apa yang kita rasakan jika akhirnya bisa membuat perasaan kita terasa lebih baik dan lega. Sebab barangkali kita butuh seseorang untuk mendengarkan.

Bunda, percayalah bahwa orang-orang terdekat menyayangi kita. Si kecil juga membutuhkan kita sebagai tempat pulang yang nyaman. Jangan biarkan kesedihan membuat mereka merasa terlupakan dan tidak dibutuhkan lagi. Di samping itu, Bunda tentu bisa mulai menghibur diri sendiri, membuat diri merasa bahagia dengan melakukan hal yang Bunda sukai. Jangan takut untuk menyambut hari esok dan percayalah bahwa kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Jangan lupa juga untuk memberikan kasih sayang kepada orang-orang yang masih ada menemani kita saat ini yah.

1 COMMENT

  1. Sedih pasti, harus harus segera moveon karna hidup jalan terus dan yg ditinggal masih punya masa depan, sedangkan yg mati cuma tinggal kenangan

LEAVE A REPLY