Usia remaja adalah fase transisi dari seorang anak menjadi Dewasa, dan ‘terjebak’ dalam fase ini tidaklah mudah. Dalam Fase ini remaja acap kali berprilaku aneh,  bertindak impulsif, semau gue dan hal ini dianggap sebagai sifat pemberontak sehingga anak semakin bingung dengan perubahan hormon yg mereka terima. Di masa ini pula remaja mulai mengerti akan identitas seksual dan perubahan-perubahan hormon yang berlaku di tubuh mereka. Sehingga terkadang mereka mencari jati diri dengan cara yang benar menurut mereka sedangkan di masa ini pula mereka harus  menghadapi tekanan-tekanan yang mengharuskan mereka  untuk bisa menyesuaikan diri secara sosial, berprestasi secara akademik, dan bertindak secara bertanggung jawab. Beberapa  remaja tidak mampu untuk menghadapi hal ini dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. 


Faktor – Faktor penyebab Remaja bunuh diri

  1. Pengalaman buruk yang memicu trauma
    Trauma yang terjadi pada masa kecil bisa dalam bentuk kekerasan seksual, kekerasan dalam bentuk fisik atau verbal sehingga hal ini membentuk suatu pikiran buruk kalau hidup ini begitu tidak adil di alam bawah sadar anak.
  2. Hubungan buruk dengan orangtua dan keluarga
    Dimasa ini remaja amat butuh dukungan dari orangtua dan  keluarga karna orangtua adalah pondasi si anak dalam menghadapi perubahan-perubahan yg harus mereka hadapi jika hubungan ini sudah buruk otomatis akan sulit bagi si anak untuk meminta dukungan. 
  3. Bullying
    Bullying adalah  salah satu faktor tertinggi  yg menyebabkan anak bunuh diri, akibat bullying itu bermacam-macam, menimbulkan rasa minder, kecemasan, malu  hingga depresi berat. 
  4. Permasalahan yang tak kunjung usai
    Permasalahan yang harus anak hadapi disaat itu bukan tanggung jawab yg harus dibebankan kepada anak, ketidak harmonisan orangtua, faktor finansial yang menganggu. 
  5. Merasa tidak berharga
    Di saat anak merasa kalau dirinya tidak berharga, maka timbulkan pikiran kalau si anak tidak berguna untuk melanjutkan hidup karena anak merasa kalau dia tidak diterima di lingkungan atau kelompok tertentu. 
  6. Kewajiban untuk menjadi yang terbaik di sekolah
    Saat ini nilai baik di  sekolah menjadi yang terbaik, masuk universitas favorit  adalah suatu kewajiban padahal setiap anak istimewa dengan caranya masing-masing tanpa harus menjadi yang terbaik disekolah.

Sebelum melakukan ‘eksekusinya’  biasanya anak menunjukan perubahan tertentu, ciri-cirinya adalah : 

  1. Menutup  diri dari lingkungan
    Remaja yang biasanya mulai menutup diri lebih senang berdiam di kamar atau menutup diri dari kehidupan sosial.
  2. Mudah tersinggung
    Salah satu tanda yang perlu diperhatikan adalah ketika remaja menjadi lebih mudah tersinggung. Perasaan tersinggung bakal berujung pada rasa stres dan menyebabkan remaja melakukan tindakan yang merugikan mereka.
  3. Malas
    Anak yang memiliki pikiran bunuh diri biasanya lebih tak peduli pada dirinya sendiri. Dia tak akan memperhatikan kebersihan diri, penurunan nilainya di sekolah. 
  4. Mengonsumsi alkohol dan narkoba
    Penggunaan narkoba dan alkohol merupakan salah satu faktor risiko kasus bunuh diri. Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba menandai perilaku menyimpang remaja.
  5. Menulis tentang kematian
    Anak akan mencari tentang bahasan kematian, mulai bercanda  atau berbicara akan niatnya bunuh diri secara terang terangan ataupun secara tersirat.
  6. Ganguan pola makan
    Makan terlalu banyak atau tidak nafsu makan. 


Bagaimana cara mencegah tindakan bunuh diri anak ?
1. Dengarkan anak meski tidak diminta.
2. Jangan biarkan anak mengalami ganguan kecemasan.
3. Ajarkan anak untuk aktif di berbagai kegiatan. Baik kegiatan sosial, kegiatan fisik ( olahraga).
4. Beritahu anak kalau dia adalah seorang yang berharga dan dicintai.
5. Jangan abaikan ancaman bunuh diri kalau perlu minta bantuan para ahli.
6. Ajarkan anak pondasi keimanan melalui ajaran agama.


World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Bunuh diri juga adalah penyebab kematian tertinggi kedua pada rentang usia 15 sampai 29 tahun. Oleh karena itu diperlukan kepedulian kita terhadap kondisi ini karena anak adalah calon penerus dan juga masa depan suatu generasi.

5 COMMENTS

Leave a Reply to Sarinah Cancel reply