Dear Bunda menjadi seorang ibu adalah pekerjaan abadi bahkan setelah anak dewasa sekalipun Ibu tetaplah Ibu, tempat bertanya, berkeluh kesah. Bukankah Ibu adalah surga bagi anak-anaknya.

Perdebatan siapa yang lebih hebat antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga selalu tidak ada habisnya meski banyak yang beranggapan ibu rumah tangga lebih mulia dari ibu pekerja. Sejatinya, ibu pekerja ataupun ibu rumah tangga memiliki peran yang sama. Masing-masing memainkan peran sebagai ibu dengan sama baiknya. Tanpa ada yang lebih unggul maupun lebih kurang. Menjadi ibu pekerja maupun menjadi ibu rumah tangga merupakan pilihan dan dalam tiap-tiap pilihan tentunya menghasilkan sisi positif maupun negatif.

Meskipun penulis belum menikah akan tetapi sering kali mendengar isu bahwa ibu rumah tangga lebih stres dari pada ibu pekerja, benarkah demikian? Yuk kita bahas mengapa hal ini bisa terjadi.

Sebuah studi menunjukkan ibu rumah tangga memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang bekerja. Survei tersebut dilakukan di Amerika Serikat dengan responden sebanyak 60.000 perempuan. Hasil menunjukkan, sebesar 50% ibu rumah tangga mengungkapkan bahwa dirinya merasa stres dan 26% melaporkan dirinya sedih. Namun, dalam survei juga dikatakan ibu rumah tangga sebesar 42% merasa lebih berjuang dibandingkan 36%a ibu yang bekerja.

Lalu apa yang menyebabkan ibu rumah tangga lebih rentan terkena stres dibanding ibu pekerja?

Stres merupakan respons tubuh terhadap peristiwa atau aktivitas sehari-hari dalam hidup seseorang. Respons ini bisa memberi dampak positif, misalnya membuat tubuh bisa beradaptasi  dengan keadaan yang terjadi, akan tetapi di sisi lain, stres juga bisa memberi dampak yang buruk pada kesehatan fisik dan jiwa.

Begitu seorang  ibu yang memilih menjadi full time mom a.k.a ibu rumah tangga artinya mereka mengabdikan diri menjadi ibu rumah tangga selama 24 jam sepanjang hari. Tanggung jawab inilah yang terkadang membuat ibu  tertekan hingga bisa mengalami stres.

Mengapa ini bisa terjadi :

Melakukan pekerjaan fisik yang sama secara terus menerus
Aktifitas fisik yang dilakukan ibu rumah tangga saja sudah membuat lelah di tambah hal ini dilakukan secara  monoton tentunya menimbulkan kebosanan hal ini lah
menyebabkan stres pada ibu rumah tangga.

Memiliki sedikit waktu untuk dirinya sendiri.

Pekerjaan yang harus dilakukan secara terus-menerus, tentunya membuat  ibu rumah tangga sulit memiliki waktu luang untuk dirinya sendiri. Hal ini tentunya menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental hingga menyebabkan stres.


Menganggap tidak mendapat pengakuan di masyarakat.

Bukankan sering kali kita mendengar bahwa ibu rumah tangga di anggap sebagai pekerjaan yang mudah? Sehingga diaggap sebagai pekerjaan yang siapapun bisa melakukannya. Bagaimana seseorang bisa menikmati hidup dengan anggapan yang seperti ini.

● Kurangnya dukungan yang diberikan oleh suami.

Sering kali semua urusan rumah tangga dianggap adalah tanggung jawab istri sepenuhnya. Bagaimana  hal ini tidak membuat ibu stres  saat diberikan tanggung jawab penuh terhadap semua urusan rumah tangga.

●Persaingan  antara ibu rumah tangga dengan ibu pekerja.

Persaingan siapa yang lebih hebat  ini seakan tidak ada habisnya. Dan pengakuan bahwa ibu pekerja lebih hebat dari pada ibu rumah tangga tentunya membuat perassan sedih sehingga menimbulkan rasa rendah diri sehingga memicu stress.

Mendapatkan penghakiman yang berlebihan dari orang lain.

Ibu rumah tangga bertanggung jawab pada setiap urusan keluarganya. Apapun yang terjadi seakan akan seluruhnya adalah tanggung jawab ibu. Sering kali jika anak kurus, ingusan, pakai baju yang kotor ibulah yang mendapat penghakiman dari orang lain. Hal inilah yang kerap membuat ibu rumah tangga stres.


Bunda, setiap Ibu pastinya menjadi super mom tetapi semua manusia itu punya keterbatasan. Jangan terlalu dipaksakan, jalani setiap prosesnya dengan suka hati dan biarkan semuanya berjalan apa adanya. Sebaiknya  ibu rumah tangga harus menyempatkan diri  melakukan me time, seperti ikut kegiatan, melakukan hobi seperti sebelum menikah,  bersosialisasi dengan temen-teman. Gunakan manajemen waktu dengan baik. Diskusikan  persoalan-persoalan yang terjadi dengan pak suami, ajak juga  terjun kedalam urusan rumah tangga.

Bunda tersayang, Sejatinya ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang paling mulia. Jadi itu saja sudah menjadi poin yang membanggakan buat seorang bukan?

LEAVE A REPLY