Dulu saya hanya tahu istilah keguguran atau pendarahan yang berakibat buruk bagi ibu hamil. Namun beberapa tahun belakangan ini saya mengenal resiko lain, yaitu preeklampsia. Sebuah gangguan kehamilan yang dapat membahayakan janin dan ibu bahkan berakibat kematian.

Preeklampsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini dapat membahayakan organ lainnya, seperti ginjal, hati, dan mata.

Memang penyebab pasti kondisi ini belum sepenuhnya dipahami. Namun ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya preeklampsia pada ibu hamil, yang dirangkum dari berbagai sumber, diantaranya :

  1. Gangguan Perkembangan pada plasenta
    Plasenta adalah salah satu organ penting yang berfungsi untuk menyalurkan darah dari ibu ke bayi dalam kandungan. Munculnya preeklampsia diduga karena adanya gangguan perkembangan pada plasenta, yang disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah pemasok plasenta. Karena pada kondisi preeklampsia, plasenta diduga tidak mendapatkan cukup darah.
  2. Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga
    Adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia juga diduga menjadi salah satu penyebabnya.
  3. Kehamilan Pertama
    Menurut para ahli medis, preeklampsia biasanya muncul pada usia kandungan lebih dari 20 minggu. Tetapi tak ada salahnya bagi ibu hamil untuk mengecek kesehatan kandungan dari awal kehamilan, terutama bagi calon ibu baru.
  4. Pernah Mengalami Preeklampsia pada Kehamilan sebelumnya
    Resiko bagi ibu yang sudah memiliki riwayat preeklampsia di kehamilan pertama lebih besar dibandingkan ibu yang tidak.
  5. Memiliki masalah medis lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan lupus
    Waspadai jika tekanan darah mencapai 140/90 mm/Hg atau lebih. Lagi-lagi pemeriksaan rutin sangat penting, tujuannya agar dapat memonitor kondisi kesehatan diri dan bayi sehingga preeklampsia dapat diatasi sejak dini. Terlebih bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit berat.
  6. Usia di atas 35 tahun
    Memiliki kehamilan diatas usia 35 tahun memilliki risiko preeklampsia yang lebih tinggi, sehingga bunda perlu lebih memperhatikan kondisi dan kesehatan bunda hamil.
  7. Jarak kehamilan lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya
    Bagi bunda yang hamil lagi setelah 10 tahun kehamilan sebelum perlu mewaspadai kondisi dan kesehatan kehamilannya.
  8. Obesitas pada awal kehamilan
    Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatannya agar diri dan bayi dapat sehat dan selamat. Selain itu untuk menghindari resiko terjadinya preeklampsia adalah dengan rajin kontrol ke dokter serta mencari tahu informasi mengenai gangguan kehamilan ini.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY