Siapa perempuan di dunia ini yang tidak pernah menangis?, rasanya tidak ada ya Bunda. Namun saya pernah bertemu dengan orang yang selalu terlihat kuat dan tidak pernah menangis. Bahkan di kematian suaminya ia masih tersenyum dan terlihat seperti biasanya.

Saya ingat dia bilang seperti ini ke anak perempuannya yang saat itu sedang terisak, “loh kok nangis, udah jangan nangis, nggak papa”, ujarnya saat itu.

Pekerjaan Ibu yang sepertinya tidak pernah habis kadang membuat kita frustasi dan menangis. Apalagi jika tidak ada orang yang berada di samping kita. Tapi saat kita punya alasan untuk menangis, kita pun pun memiliki pilihan untuk berhenti menangis.

Berikut beberapa hal agar Bunda kembali tersenyum;

1. Menjadi Ibu

Tidak semua memiliki kesempatan untuk menjadi seorang Ibu. Walaupun berat badan kita semakin membengkak, jari jemari tak selembut dulu, namun profesi sebagai Ibu dipandang mulia. Bahkan surgapun di bawah telapak kaki Bunda.

Maka jika hari ini kita mengeluh dengan anak kita, pikirkan tentang seseorang yang belum diberikan kepercayaan menjadi seorang Ibu.

2. Kebaikan Akan Dibalas

Saya pernah saking capeknya, rasanya tidak ada kekuatan lagi buat berbicara. Saya biarkan diri saya terlarut dalam kemarahan. Saya sebal dengan semua hal yang menimpa saya hari itu, cucian, masakan yang belum selesai, anak yang nggak ngerti dibilangin. Lalu saya berpikir bahwa buat apa saya marah, saya jadi tidak mendapat apa-apa.

Padahal saya sudah sampai sejauh ini, sayang sekali. Lalu saya ingat, setiap kebaikan yang kita kerjakan pasti akan dibalas oleh-Nya. Tuhan tahu, sesabar apa kita. Dan itu sangat efektif, saat saya tahu apa yang sudah saya berikan selama ini insya Allah akan dihitung sebagai amal kebaikan dan dibayar lunas dalam bentuk apapun, saya mempunyai alasan yang kuat untuk menghentikan tangis saya saat itu.

3. Bersyukur

Selalu ada hal yang bisa kita syukuri. Selalu loh Bunda. Ketika anak kita nggak bisa diam. Kita ingat-ingat saja saat dia sakit, terbaring lemah. Pasti Bunda gak tega. Bersyukur saja dia aktif dan sehat.

Saat suami kerap membuat kesal, tetap ada hal yang bisa kita syukuri. Setidaknya dia tetap setia dengan Bunda dan tidak pernah sekalipun memukul Bunda. Hidup ini cuma sekali, jika bukan kita yang mensyukurinya, lalu siapa lagi. 

4. Buang Tenaga dan Pikiran

Ini alasan yang sangat masuk akal. Menangis berlarut-larut hanya membuang tenaga saja. Toh masalah tetap harus kita hadapi. Rumah tetap harus kita bersihkan dan anak- anak masih lari-larian. Pikirkan berapa waktu  yang kita bisa habiskan jika kita tidak menangis semalaman.

5. Tersenyum dan Berterima kasih

Susah memang harus tersenyum saat hati kesal, tapi coba Bunda tarik napas dalam-dalam, tenang dan kembangkan senyum perlahan-lahan. Ucapkan di dalam hati bahwa Bunda menerima semua yang terjadi hari ini. Apapun itu adalah hal yang membuat bunda semakin bertambah baik.

Bukankah cobaan dan rintangan yang membuat kita semakin kuat. Berterima kasihlah atas semua masalah yang datang hari ini, karenanya kita menjadi lebih baik. Menangis secukupnya karena masih banyak pekerjaan mulia menanti Bunda.

 

LEAVE A REPLY