Di Indonesia kurang lebih ada sekitar 20% jumlah kematian akibat penyakit jantung yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Apakah suami Bunda termasuk seorang perokok? Jika ‘iya’ maka harus mulai dipertimbangkan lagi kebiasaan tersebut sebab merokok bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang timbul akibat kebiasaan merokok tersebut bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian lho, Bunda!

Rokok sendiri mengandung berbagai macam zat berbahaya, seperti misalnya karbon monoksida yang tercipta dari asap knalpot, aseton yang ditemukan pada cairan kuteks, asam asetat sebagai bahan cat rambut, formaldehida sebagai cairan pengawet.

Tak hanya itu, rokok juga mengandung arsenik yang sering digunakan sebagai racun tikus, naftalena yang ditemukan dalam kapur barus, methanol bahan membuat roket, tar yang merupakan material mengaspal jalan dan masih ada banyak lagi zat berbahaya lainnya yang terkandung di dalam rokok. Semua zat berbahaya tersebut jika terhirup ke dalam tubuh, bisa menyebabkan bermacam-macam penyakit.

Bahaya Perokok Aktif

Untuk seorang perokok itu sendiri, bahaya yang ditimbulkan bisa bermacam-macam.

1. Masalah Pada Jantung

Kebiasaan merokok membuat jantung rusak sehingga timbul berbagai masalah seperti jantung koroner, serangan jantung, stroke, penyakit vaskular perifer (penyempitan pembuluh nadi di luar jantung dan otak) dan penyakit serebrovaskular (hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat).

2. Kanker

Merokok juga bisa menyebabkan seseorang terkena kanker. Ada banyak jenis kanker yang bisa timbul karena kebiasaan merokok, misalnya kanker tenggorokan, mulut, pankreas, kandung kemih dan hati.

3. Masalah Pada Paru-Paru

Selanjutnya, kebiasaan merokok dapat mengganggu kesehatan paru-paru, diantaranya menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik dan pneumonia (infeksi peradangan pada kantung udara di paru-paru).

Bahaya Bagi Yang Tidak Merokok Atau Perokok Pasif

Sebenarnya, bahaya rokok tidak hanya berdampak pada si perokoknya saja, tetapi juga terhadap orang yang menghirup asapnya. Apalagi bagi anak, bayi dan ibu hamil yang lebih rentan terhadap asap rokok.

1. Pada Orang Dewasa Yang Tidak Merokok

Walaupun tidak merokok, orang dewasa yang menghirup asapnya tetap terkena dampak. Perokok pasif juga berisiko terkena penyakit jantung seperti perokok aktif, misalnya jantung koroner yang membuat nyeri dada, serangan jantung dan gagal jantung. Juga bisa menyebabkan pengerasan arteri atau aterosklerosis.

2. Pada Anak-Anak Dan Bayi

Seorang anak yang menghirup asap rokok berisiko tinggi mengalami meningitis (batuk secara terus-menerus), apalagi bila asap rokok terhirup oleh bayi bisa menyebabkan sindrome meninggal mendadak. Anak yang lahir dari orangtua perokok juga kemungkinan besar jika sudah dewasa nanti akan menjadi perokok pula. Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa dialami oleh anak-anak atau bayi jika terkontaminasi asap rokok:

  • Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)

Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS adalah gejala kematian mendadak pada bayi yang terkadang tidak diketahui penyebabnya. Meskipun begitu, asap rokok dicurigai sebagai salah satu pemicu terjadinya SIDS.

  • Asma, Pilek, Meningitis, Batuk

Anak-anak usia sekolah dengan orang tua perokok akan lebih sering mengalami gangguang asma, mengi, batuk, dan sesak nafas. Besar kemungkinan anak akan menggunakan obat asma dalam jangka waktu yang lama, (dikutip dari theasianparent.com).

  • Infeksi telinga

Anak-anak yang menghirup asap rokok lebih mudah terserang infeksi telinga otitis media, yaitu kondisi bagian telinga tengah yang dipenuhi oleh cairan, yang dapat mengakibatkan perkembangan berbicara yang lambat dan menghilangnya pendengaran anak di satu telinga atau kedua telinganya.

  • Menurunkan daya tahan tubuh

Kandungan karbon monoksida pada rokok diketahui bisa menurunkan fungsi dari organ tubuh. Akibatnya kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus dari lingkungan jadi menurun. Dengan begitu, anak yang terpapar asap rokok akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah.

3. Pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang terpapar asap rokok bisa menyebabkan komplikasi, diantaranya bayi lahir mati, keguguran, bayi memiliki berat badan di bawah rata-rata bayi normal.

Sebagian orang merasa mendapatkan kesenangan dari merokok, tapi jangan biarkan kesenangan tersebut justru membahayakan keluarga tercinta di rumah yang terpapar asap rokok.

Karena perokok pun banyak yang sudah menyesal kecanduan merokok. Salah satunya ialah Robby Indra Wahyuda yang telah mengenal rokok sejak kecil dan meninggal karena kanker di umur 26 tahun. Dikutip dari m.detik.com, Robby yang telah mengenal rokok dari kelas 6 SD itu divonis terkena kanker laring stadium tiga yang membuat pita suaranya harus diangkat.

“Awalnya dia nggak percaya kalau penyakitnya itu karena rokok. Namun setelah mendapat penjelasan secara medis, dia tahu dan melalui media sosial menyuarakan untuk menjauhi rokok,” tutur Yosef, ayah Robby.

Semenjak pita suaranya diangkat, tentu Robby pun jadi kesulitan berkomunikasi. Namun bagi ayahnya, Robby tetap sosok yang kuat yang sekilas tidak tampak seperti orang sakit. Robby juga aktif di facebook menunjukkan kondisi dirinya supaya bisa membuat para perokok meninggalkan kebiasaannya. Pernah suatu ketika Robby bertemu dengan seorang bapak yang kakinya diamputasi akibat kebiasaan merokok dan pola hidup yang tidak sehat.

“Dia berkata menyesal. Aku pun menyesal karena merokok. Sebenarnya di dalam hati aku ingin kalian berhenti merokok sebelum seperti kami. Aku bukan menakut-nakuti kalian. Saya cuma berkata kami adalah contoh korban kenikmatan rokok yang mengisi waktu luang kita nggak stres. Dan rasanya mantap setelah habis makan …. ” Tulis Robby di akun media sosialnya, dikutip dari m.detik.com. Karena penyakit kankernya tersebut, Robby pun meninggal di umur 26 tahun.

Bagaimana, Bunda? Ada banyak sekali bukan bahaya merokok? Mulai dari sekarang ayo kita minta kepada para Ayah untuk tidak merokok. Karena merokok bisa menyebabkan banyak penyakit, baik bagi diri perokok itu sendiri maupun orang-orang tersayang di sekitar kita.

Editor: Lisa Haqi

1 COMMENT

Leave a Reply to Danis fatihah Cancel reply