Apakah Bunda pernah mengalami insomnia? Insomnia sendiri merupakan gangguan pada tidur, di mana seseorang yang menderitanya akan kesulitan untuk tidur dengan nyenyak. Menurut American Psychological Association, penyebab insomnia adalah faktor psikologis yang dialami oleh banyak orang.

Masalah pada tidur ini tentu harus diatasi, sebab bisa mengganggu kualitas hidup orang yang menderitanya dan bisa menimbulkan masalah kesehatan. Insomnia sendiri bisa berupa sering terbangun di malam hari atau bahkan sama sekali kesulitan untuk tidur dari awal. Sementara pada umumnya, tubuh kita membutuhkan sekitar 8 jam dalam sehari untuk tidur.

Penyebab Insomnia

Insomnia sendiri terdapat dua tipe, yaitu insomnia primer dan insomnia dan sekunder. Insomnia primer tidak disebabkan oleh kondisi medis lain, sedangkan insomnia sekunder bisa disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan seperti kanker, maag, depresi atau pun karena mengonsumsi minuman beralkohol. Berikut beberapa penyebab insomnia:

1. Depresi

Orang yang mengalami depresi bisa mengalami insomnia. Dilansir dari Metro UK, Dr. Jane Woyka, Kepala Sekolah GP di Harrow Health Care Center mengatakan, “Bagi sebagian orang, depresi bisa menyebabkan insomnia yang parah. Orang akan kesulitan tidur atau gelisah sering terbangun dan kurang tidur REM.”

2. Efek Samping Obat

Efek samping dari konsumsi obat ternyata juga bisa menyebabkan insomia nih, Bunda. Hal ini pun dibenarkan oleh salah seorang Praktisi Kesehatan Tidur dari RS Mitra Kemayoran.

“Obat-obatan juga bisa bikin susah tidur, misalnya vitamin, suplemen penambah energi, juga obat-obat yang mengandung kafein,” ujar Dr. Andreas Prasadja, seperti dikutip dari m.detik.com

Berikut beberapa contoh obat yang dapat memicu insomnia: fluoxetine, oksikodon, teofilin, kortison, dan salmeterol.

3. Stres

Seseorang yang mengalami stres atau kecemasan secara berlebihan dan terus-menerus merasakan gelisah juga bisa menyebabkan insomnia. Perasaan cemas ini bisa membuat seseorang kesulitan untuk tidur. Sebab stres menyebabkan hyperarousal, yang kemudian mengganggu keseimbangan tidur dan terjaga. Insomnia karena stres bisa diatasi dengan menyelesaikan masalah penyebab stres itu sendiri.

4. Kelainan-Kelainan Kronis

Beberapa penyakit kronis juga bisa menyebabkan insomnia atau susah tidur. “Insomnia dapat muncul karena adanya penyakit paru, maag, gangguan kejiwaan, stroke, infeksi, jantung, dan gagal ginjal,” kata Astuti, seorang Spesialis Saraf dan Neurologi, seperti dikutip dari cantik.tempo.co.

5. Pengaruh Kafein, Nikotin dan Alkohol

– Nikotin menurut penelitian dapat mengurangi durasi tidur kita sebanyak 40 menit dari biasanya. Nah, untuk orang dengan insomnia parah, efeknya akan lebih dahsyat lagi. Oleh sebab itu mereka disarankan untuk mengurangi konsumsi nikotin.

– Kafein yang banyak ditemukan pada kopi, teh dan beberapa jenis minuman lain juga bisa menyebabkan insomnia. Kafein sendiri adalah obat stimulan yang mampu menghambat kerja adenosine receptor atau senyawa yang menyebabkan rasa kantuk di dalam tubuh kita. Sebaiknya jangan mengonsumsi kafein terlalu banyak. Juga jangan mengonsumsi kafein beberapa jam menjelang tidur jika Anda tidak mau mendapati risiko insomnia.

– Alkohol, menurut Mahesh Thakkar, Kepala Peneliti dari University of Missouri School of Medicine di Kolombia dapat mengganggu tidur seseorang dengan cara mengubah ritme sirkadian. Alkohol juga bisa mengganggu tidur dengan mempengaruhi keseimbangan kadar hormon adenosin di dalam tubuh.

6. Kurang Olahraga

Aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Kurang olahraga juga bisa menjadi salah satu faktor terkena insomnia.

“Studi kami menemukan setidaknya tidak rutin olahraga menyebabkan penurunan hampir 2% pada kebugaran pria dan 4 % pada wanita di mana hal itu berhubungan dengan sulitnya proses tidur mereka,” ujar Rodney Dishman, PhD, seperti dikutip dari prevention.

Aktivitas fisik bisa membantu menghilangkan rasa cemas  sehingga kita lebih kecil berisiko mengalami insomnia. Rodney Dishman menyarankan agar kita melukan aktivitas fisik sekitar 2,5 jam dan olahraga kurang lebih 150 menit dalam satu minggu.

Dampak Insomnia

Hal yang harus Bunda tahu, insomnia bisa menyebabkan beberapa hal buruk bagi kita. Masalah tidur ini tentu akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas hidup orang yang menderitanya.

1. Mudah Mengantuk di Siang Hari

Orang yang tidak bisa tidur di dalam hari tentu akan cenderung merasakan kantuk pada siang harinya. Sebab tubuh tidak bisa beristirahat dengan baik. Hal itu tentu dapat menyebabkan beberapa aktivitas atau pekerjaan menjadi terganggu. Meskipun begitu, kita tentu tidak bisa memaksakan diri untuk terus bekerja. Sebaiknya segera atasi masalah tidur Anda agar bisa kembali normal.

2. Mudah Lelah

Seseorang yang mengalami insomnia akan mudah merasa lelah dalam beraktivitas. Umumnya tubuh kita membutuhkan istirahat sebelum kemudian kembali mengeluarkan energi. Tidur sendiri merupakan salah satu hal yang kita lakukan untuk memperoleh kembali energi yang sebelumnya telah terbuang atau terpakai.

3. Sulit Konsentrasi

Insomnia juga bisa mengganggu konsetrasi si penderita. Umumnya, orang yang mengalami insomnia akan sulit untuk fokus atau berkonsentrasi terhadap aktivitas yang sedang dilakukannya. Nah, hal ini tentu dapat membahayakan si penderita. Bukan tidak mungkin orang yang mengalami insomnia lebih berisiko mengalami kecelakaan.

4. Menurunkan Daya Ingat

Kualitas tidur yang buruk ternyata dapat menganggu daya ingat seseorang nih Bunda. Orang yang kurang tidur cenderung akan mengalami penurunan kemampuan mengingat sesuatu. Hal ini disebabkan karena saraf-saraf di dalam otak kita yang bertugas untuk menyimpan informasi tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri karena orang yang mengalami insomnia selalu terjaga.

5. Menimbulkan Gangguan Mental

Menurut seorang Pakar Psikologi Aurora Lumbantoruan, insomnia ternyata tidak hanya mengganggu kesehatan fisik orang yang menderitanya, tetapi juga mengganggu kesehatan mental. “Jadi, 50 % yang memiliki gangguan tidur, juga cenderung memiliki gangguan mental,” katanya, seperti dikutip dari gue.sehat.com

 6. Emosional

Orang yang mengalami insomnia juga cenderung mengalami emosi yang tidak stabil. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan emosi positif dan meningkatkan emosi negatif. Oleh sebab itu, orang yang mengalami insomnia cenderung mengalami emosional.

7. Mengganggu Fungsi Hati

Insomnia tentu menyebabkan jam biologis seseorang terganggu, yang berarti juga dapat menganggu organ tubuh. Jam biologis sendiri diperlukan oleh kita untuk mengatur proses metabolisme sewaktu tidur. Organ yang sudah pasti terganggu ialah hati. Insomnia menyebabkan fungsi hati orang yang menderitanya menjadi terganggu. Beberapa penyakit pada hati yang bisa muncul akibat insomnia misalnya hepatitis C dan kanker hati.

8. Risiko Kematian

Insomnia juga mampu meningkatkan risiko kematian bagi si penderitanya. Sebuah studi melihat efek insomnia dan mortalitas persisten selama 38 tahun dan menemukan bahwa mereka yang menderita insomnia persisten mempunyai risiko kematian jauh lebih tinggi dari mereka yang mempunyai kualitas tidur yang baik.

9. Penuaan Dini

Orang yang mengalami insomnia akan lebih banyak melepaskan stres kortisol. Dalam jumlah yang banyak, hormon ini dapat memecahkan kolagen kulit. Saat kolagen yang bertugas menjaga supaya kulit tetap elastis dan halus ini rusak, maka proses penuaan dini akan terjadi lebih cepat.

10. Obesitas

Menurut studi di tahun 2004, orang yang kurang tidur memiliki risiko mengalami obesitas yang lebih tinggi. Biasanya orang yang sulit tidur, maka ghrelin menstimulasi rasa lapar sehingga menekan nafsu makan. Sementara itu, makan pada waktu malam menjelang jam tidur memang bisa memicu terjadinya obesitas.

11. Diabetes

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Chicago, Amerika Serikat, yang meneliti beberapa orang, mendapati bahwa mereka yang kurang tidur akan mengalami terganggunya metabolisme di dalam tubuh. Hal itu karena adanya resistansi terhadap insulin atau hormon yang mengangkut glukosa dari darah kita ke dalam sel. Hal ini dapat memicu terjadinya diabetes.

12. Arthritis

Insomnia juga dapat memicu masalah pada punggung si penderita atau arthritis. Sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, seorang direktur program tersebut, Michael Smith, PhD, yang membangunkan beberapa orang dewasa selama beberapa dalam 3 hari berturut-turut menyebabkan mereka memiliki ketahanan tubuh rendah dan cenderung mudah mengalami sakit pada punggung.

13. Kanker

Hasil dari penelitian Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengungkapkan meski orang rutin berolahraga tetapi kurang tidur, maka memiliki risiko terkena kanker lebih tinggi dari mereka yang mempunyai jam tidur yang baik.

14. Gangguan Kesuburan

Ternyata insomnia juga dapat menurunkan jumlah sperma, yakni di mana hormon testosteron tidak bekerja secara maksimal dan menyebabkan jumlah sperma menjadi menurun. Selain itu, insomnia juga dapat mengganggu siklus menstruasi pada wanita.

15. Stroke

Orang yang mengalami insomnia juga memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular. Insomnia menyebabkan orang yang menderitanya memiliki risiko untuk mengalami gagal jantung, stroke dan arteri koroner. Prof Hugh Markus, rekan penulis penelitian dari University of Cambridge, mengungkapkan jika kita bisa memperbaiki kualitas tidur, maka kita juga akan mengurangi risiko terkena stroke.

16. Penyakit Jantung

Para ahli percaya bahwa insomnia bisa meningkatkan tekanan darah. Selain itu, juga menganggu metabolisme tubuh. Hal ini tentu dapat membuat masalah pada jantung. Menurut studi di Spanyol, orang yang kurang tidur berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, seperti misalnya gagal jantung dan serangan jantung.

Pengobatan Insomnia

1. Terapi Perilaku Kognitif

Pengobatan ini dilakukan untuk menghilangkan pikiran yang membuat si penderita kesulitan untuk bisa tidur dengan nyenyak. Biasanya terapi ini disarankan menjadi cara awal bagi mereka yang menderita insomnia karena stres atau mengalami kecemasan secara berlebihan. Cara ini juga dinyatakan lebih efektif daripada mengonsumsi obat tidur sebagai solusi mengatasi insomnia.

2. Mengonsumsi Obat Resep

Biasanya dokter akan meresepkan obat bagi mereka yang menderita insomnia selama beberapa minggu. Meskipun begitu, ada beberapa obat yang diperbolehkan dikonsumsi dalam jangka panjang. Namun, yang patut kita ketahui bahwa penggunaan obat tentu memiliki efek samping tersendiri bagi si penderita baik dalam jangka waktu singkat mau pun panjang. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter secara benar saat Anda disarankan untuk mengonsumsi obat resep demi mengatasi insomnia.

Gangguan pada tidur ini bisa menyerang siapa saja ya, Bunda. Sebaiknya hindari mengonsumsi makanan atau pun minuman sebelum tidur. Selain itu, juga jangan lupa batasi minuman yang mengandung kafein. Usahakan juga Bunda aktif bergerak di siang harinya sebab orang yang tidur di siang hari dalam jangka waktu panjang juga bisa kesulitan untuk terlelap di malam harinya.

4 COMMENTS

  1. Setuju bgt nih bun..kalau keseringan begadang bahaya untuk kesehatan..kaya lagunya roma irama ya bun begadang jangan begadang kalau tiada artinya..hihi

LEAVE A REPLY