Gas elpiji merupakan kebutuhan pokok dalam rumah tangga yah Bunda. Karena bersifat penting inilah, ada beberapa oknum yang memanfaatkannya demi meraup keuntungan dengan mengoplos gas tersebut. Bukan hanya merugikan secara materi, tetapi gas palsu atau oplosan ini sebenarnya juga bisa membahayakan nyawa orang yang menggunakannya yah.

Nah, sebaiknya Bunda lakukan lima hal berikut untuk menghindari gas oplosan.

1. Perhatikan Tabungnya

Gas elpiji oplosan biasanya sangat tidak mulus. Seperti banyaknya cat yang terkelupas. Ada juga bagian yang penyok dan segelnya sudah sobek. Unit Manager Communication Relations anda CSR Pertamina Marketing Operations Region 3, Dewi Sri Utami, mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa tabungnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli gas. Biasanya pada tabung asli tertera masa kadaluarsa, sementara pada tabung palsu tidak ada. Tabung yang asli juga terbuat dari bahan baja berkualitas, sedangkan tabung yang palsu terbuat dari bahan galvanis.

2. Cek Tulisan SNI

Tabung gas elpiji baik yang 3 kg atau 12 kg tertera tulisan SNI dan Pertamina nih Bunda. Sebelum membeli gas elpiji, Bunda harus perhatikan lebih dahulu apakah ada tulisan SNI di sana atau tidak. Tulisan ini merupakan cap permanen yang membuktikan bahwa gas yang Bunda mau beli adalah asli. Tabung gas elpiji yang palsu tidak memiliki tulisan SNI meskipun warna tabungnya mirip.

3. Lihat Kondisi Segel

Bunda, untuk tabung gas yang masih baru pasti segelnya masih utuh yah. Roby Hervindo, Areal Manager Komunikasi Pertamina Sumbagsel, menyarankan kepada kita untuk memeriksa segel penutup gas terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Pihak Pertamina sendiri menerapkan aturan segel ganda pada tabung gas. Segel pertama berbentuk plastik penutup sedangkan segel kedua berupa plastik warp.

“Bila  kedua segel tersebut terlihat baik, cobalah copot segel tersebut dengan tangan. Segel yang asli akan kuat merekat pada mulut tabung dan tidak akan mudah dicopot kecuali dengan cara merobek segel, bila menemukan segel yang mudah dicopot, bisa curiga pada isi gas tersebut,” katanya, seperti dikutip dari bangkapos.com

4. Cek Karetnya

Bunda juga harus pastikan bahwa karet yang berada di dalam saluran gas atau yang terletak pada bagian atas, harus dalam keadaan rapi. Jika Bunda menemukan karet tersebut telah rusak atau pun longgar, sebaiknya Bunda hindari gas elpiji tersebut sebab bisa saja itu gas palsu. Karet yang terdapat pada gas elpiji sendiri memiliki fungsi sebagai penahan tekanan gas saat regulator dipasang dan bahaya jika mengalami kerusakan.

5. Timbang Beratnya

Berat tabung gas elpiji juga bisa menjadi acuan apakah gas tersebut asli atau palsu. Bunda bisa cek berat tabung yang dibeli jika merasa penasaran. Jika beratnya berbeda, sebaiknya gas tersebut Bunda kembalikan kepada penjualnya yah. Umumnya untuk tabung gas yang berwarna hijau memiliki berat 8 kg, sedangkan tabung gas yang berwarna biru beratnya 27,2 kg.

“Kami sempat menimbang berat tabung elpiji 3 kilogram, baik yang diisi air dan yang asli. Elpiji asli beratnya sekitar 8 kilogram, karena total dari berat tabung kosong 5 kilogram, dan isi atau gasnya 3 kilogram,” ungkap Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Firdaus, seperti dikutip dari kompas.com.

Sedangkan berat tabung gas elpiji palsu lebih dari 8 kilogram karena diisi oleh air. Biasanya beratnya sekitar 10 sampai 12 kilogram nih Bunda.

Pihak PT Pertamina sendiri menyatakan bahwa kegiatan kecurangan itu sangat merugikan masyarakat, sehingga mereka akan mendukung penindakan hukum bagi si pelaku.

“Elpiji 3 kg merupakan barang bersubsidi yang diperuntukkan bagi kalangan kurang mampu dan usaha kecil,” kata Andar Titi Lestari, Unit Manager Communication & CSR MOT IV Pertamina, seperti dikutip dari m.liputan6.com. Andar Titi Lestari mengatakan bahwa pengoplosan gas dapat mengurangi jatah masyarakat.

Sementara itu, Unit Manager Communication Relations and CSR Pertamina Marketing Operations Region 3, Dewi Sri Utami, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran harga gas elpiji yang murah.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur harga elpiji yang murah karena harga elpiji non subsidi ini dijual Rp. 139.100. Artinya harga murah itu jangan sampai tergiur karena itu sama saja menggadaikan keselamatan kita,” katanya, seperti dikutip dari kontan.co.id.

Semoga artikel ini bermanfaat yah Bunda.

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY