Kali ini saya bebas tugas di artikel ini bun, mengapa, karena saya belum pernah punya pengalaman “anak nangis saat saya bekerja”. Sebab kebetulan saya stay terus bersama mereka, jadi gak afdol lah kalau saya yang nasehatin bunda-bunda. 😀

Makanya kita kedatangan tamu spesial, suami saya tiba-tiba willing untuk nulis di katabunda. Karena seringnya mengalami drama ini, dia jadi punya cerita bagaimana menghadapi situasi tersebut. Dan biasanya ibu yang bekerja suka kewalahan kan menghadapi anak yang menangis saat kita mau berangkat kerja. Emosipun turun naik yah bun, di satu sisi kita nggak mau bikin anak sedih, di sisi lain kita mesti berangkat tepat waktu. Yah gak jarang, momen ini memancing amarah sesaat, ah padahal pagi pagi kita mestinya mengawalinya dengan senyum berseri.

Nah bunda jangan galau, karena bunda tidak sendirian, dan walau bagaimanapun kita tetap harus menjalani hari-hari yang mungkin tidak kita inginkan. Berikut tips dari papanya nelson, mudah-mudahan bermanfaat bagi Bunda bekerja.

1. Jangan emosi

Seringkali ketika buru-buru harus berangkat ke kantor, tangisan anak yang tidak ingin ditinggal bisa jadi menjengkelkan. Di momen ini lah kesabaran kita diuji. Walau jengkel, jangan tunjukkan perasaan emosi kita di depan anak.

Ada banyak hal yang menunjukkan kalau kita emosi misalnya nada suara yang meninggi, nafas yang berat, raut wajah marah, membanting atau memukul benda. Sesekali jangan tunjukan emosi ini pada anak anda. Anak adalah peniru yang ulung, dia bisa sekejap meniru gaya marah kita dan melampiaskannya ke orang lain atau bahkan orang tuanya sendiri. Perlihatkan senyum dan kehangatan anda kepada anak. Emosi hanya akan menambahkan kekesalan si anak.

2. Jangan berbohong

Banyak orang tua yang berbohong kepada anaknya hanya agar anak merelekan mereka pergi ke kantor. Misalnya :

  • Mengatakan bahwa bunda mau ke dokter, kalau anaknya ikut, maka akan disuntik. Mungkin untuk satu dua kali trik ini berhasil, namun hal ini berefek buruk untuk jangka panjang karena hanya akan membuat sang anak tambah takut ke dokter.
  • Mengatakan bahwa bunda mau ke rumah monster atau hantu. Hal ini akan membuat anak jadi penakut.
  • Mengatakan bahwa bunda hanya pergi sebentar. Anak balita belum mengerti mengenai durasi waktu. Walaupun sudah mengerti, hal ini hanya akan membuat sang anak menanyakan bunda setiap saat karena janji hanya pergi sebentar.
  • Mengatakan bawah bunda akan membelikan mainan dengan syarat anak merelakan bunda pergi. Hal ini membuat anak jadi ketergantungan membeli mainan dan menanamkan mental menyogok pada anak.
  1. Sugesti diri sendiri

Sebelum berangkat sugesti diri Anda sendiri bahwa anak Anda akan merelakan Anda pergi ke kantor dengan senyuman. Bayangkan Anda pamitan kepanya, dia mencium tangan Anda, dan melepas bunda ke kantor dengan senyuman. Hal ini membantu untuk menenangkan kita. Perasaan tenang kita juga akan membuat anak nyaman sehingga rela untuk ditinggal ke kantor.

4. Telepon anak saat di kantor

Luangkan waktu anda saat di kantor untuk menelpon anak Anda atau melakukan video call. Hal ini akan mengobati perasaan rindu anak anda. Anak juga tidak merasa ditinggal jauh karena masih bisa berkomunikasi dengan bunda.

5. Latihan

Berlatih terus. Kita bisa karena biasa.

6. Doakan anak

Yang terpenting doakan anak Anda. Allah Maha Membolak balikkan hati. Doa anda mantra termanjur dari semua cara yang ada. Semoga kita diberikan kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Selamat bekerja Bunda.

LEAVE A REPLY