Dear Bunda memiliki hubungan percintaan yang baik terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup secara jasmani maupun rohani. Sayangnya tidak semua orang memiliki hubungan percintaan yang baik. Bahkan saat ini banyak pasangan yang terlibat dalam hubungan yang toxic. Nyatanya, hubungan toxic dapat membuat kita menderita lantaran beban fisik dan emosional yang diterima. Pasalnya, toxic relationship identik dengan kekerasan fisik, perselingkuhan yang berulang, perilaku seksual yang tidak pantas, dan hal-hal lain yang merugikan salah satu pihak.
Lalu apakah saat ini bunda merasa berada di hubungan yang tidak sehat ? Apakah pasangan yang sangat bunda cintai ternyata membawa pengaruh buruk untukmu? Waspadalah, bisa-bisa Bunda terbawa kebiasaan buruk pasanganmu yang toxic. Mungkin kalian sebenarnya saling menyayangi, akan tetapi hubungan yang sedang dijalani tidak baik untuk dilanjutkan karena bukannya menciptakan kedamaian tetapi justru menciptakan keresahan, ketakutan bahkan penderitaan. Yuk ‘bangun’ supaya bunda bisa terbebas dalam hubungan yang toxic ini, dan bisa hidup tanpa tekanan yang berasal dari pasangan kita.
Berikut adalah beberapa cara mengakhiri hubungan yang toxic.
1. Segera akhiri hubungan tersebut

Kebanyakan orang memiliki hubungan toxic akan menyangkal dan berharap bahwa orang yang ia cintai akan berubah seiring berjalannya waktu. Percayalah hal ini akan berulang ulang terjadi jadi kecil kemungkinan akan berubah, jadi Lebih baik kamu meninggalkannya karena masih banyak orang di luar sana yang lebih baik darinya.
2. Komunikasikan
Komunilasi adalah salah satu faktor penting dalam sebuah hubungan. Jadi penting untuk mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang membuat hubungan terasa toxic dengan pasangan. Cari akar masalahmya, Jika memang sudah menemukan akar pemasalahannya dan tidak bisa diatasi, perpisahan mungkin menjadi jalan terbaik.
3. Pikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya

Jika kamu berpikir untuk berhenti dari hubungan ini, buatlah rencana tentang bagaimana akan menghadapi perubahan nantinya. Pikirkan matang-matang apa yang akan kamu kerjakan selanjutnya agar tidak terjebak dalam trauma masa lalu.
4. Ceritakan kepada orang lain
Tidak perlu berahasia atau malu untuk menceritakan apa yang sedang kamu hadapi kepada sahabat, anggota keluarga atau kerabat terdekat, sehingga mereka dapat membantu Anda dalam proses mengakhiri hubungan yang toxic. Bahkan jika merasa terancam, kamu dapat memberi tahu pihak berwenang setempat agar bisa mendapat perlindungan. Ingat kamu berhak mendapat perlindungan bahkan dari orang yang kamu cintai sekalipun
5. Cintai dan jangan menyalahkan diri sendiri

Tidak ada yang salah bila kamu jatuh cinta, yang menjadi masalah adalah mencintai orang yang salah, tapi itu bukan kesalahanmu karena kita tidak bisa merubah orang yang kita cintai tetapi dapat memilih untuk mencintai diri sendiri.
Bunda, melupakan masa lalu memang bukan hal mudah bisa menguras air mata, hati, dan pikiran. It’s okay tidak masalah kalau kamu bersedih, tetapi ingat kamu juga perlu bahagia. Bersedihlah secukupnya, cintai dirimu sendiri. Lakukan hal yang kamu sukai yang mungkin dulu sempat terabaikan karena pasanganmu melarangmu melakukan hal tersebut. Love your self karena sejati untuk mencintai orang lain kita harus mencintai diri kita sendiri.
Nah Bunda semoga kita semua dijauhkan dari hubungan yang toxic sehingga bisa menikmati hidup dengan hati damai.